Acara Puncak di Desa Bantar Karet Kecamatan Nanggung - Bogor
Lokasi kegiatan akan digelar di Bantarkaret |
Ketua
Umum DPP HA-E IPB Bambang Hendroyono menyampaikan, Kecamatan
Nanggung memiliki posisi strategis dalam upaya mendukung pelestarian
lingkungan hidup dan mitigasi bencana di Kabupaten Bogor. Lebih dari
separo wilayah Kecamatan Nanggung (56%) masuk ke dalam Kawasan
Konservasi dan Hutan Lindung.
“Hal
ini mengindikasikan bahwa bentang alam Kecamatan Nanggung menjadi
kantong biodiversitas yang penting untuk dilestarikan sekaligus menjadi
penyangga sistem kehidupan bagi daerah di sekitarnya,” ulas Bahen sapaan akrab Ketua Umum DPP HA-E IPB.
Sekira
37% lahan di Kecamatan Nanggung saat ini sedang dalam kondisi kritis.
Pada lokasi-lokasi ini perlu dilakukan peningkatan kualitas tutupan
lahan, sehingga perluasan lahan kritis dan lahan tidak produktif, yang
dapat memicu terjadinya bencana, dapat ditekan dan diminimalisir.
“Bogor
Go Green 7 adalah kolaborasi multipihak untuk ikut berpartisipasi dalam
upaya peningkatan kualitas tutupan lahan di Kecamatan Nanggung,” tambah
Bahen.
Tak hanya Alumni
Fahutan IPB University, Bogor Go Green 7 juga melibatkan Sadulur, sebuah
organisasi non pemerintah yang dibentuk untuk menyerukan kepedulian
lingkungan di lingkup masyarakat lokal Kecamatan Nanggung.
Selain
itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Unit Pelaksana
Teknisnya yang memiliki wilayah kerja melingkupi Kecamatan Nanggung,
yaitu Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung (BPDAS
Citali), Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Balai Besar
Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jawa Barat), dan
Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial juga terlibat aktif dan
berperan signifikan dalam suksesnya acara ini.
Bogor
Go Green 7 telah dimulai sejak bulan Juni 2022 lalu. Gelaran ini
mendukung program pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan setidaknya melalui 5 (lima) cara.
“Pertama,
mendukung distribusi 8 juta bibit melalui persemaian transit. Kedua,
mendukung program perhutanan sosial melalui mekanisme hutan desa dan
hutan kemasyarakatan. Ketiga, mendukung program rehabilitasi hutan dan
lahan dan mitigasi bencana. Keempat, menstimulasi Public Private
Partnership melalui pembangunan sentra hutan rakyat. Dan terakhir,
mendukung program pengendalian perubahan iklim dari sektor kehutanan dan
penggunaan lahan lainnya (Indonesia's Forestry and Other Land Uses
2030/FOLU NET SINK 2030) melalui peningkatan cadangan karbon di area
perhutanan sosial/ EFCS (Enhancing Forest Carbon Stock), dan pembangunan
sentra hutan rakyat/ PFD (Plantation Forest Development), dan lainnya.”
jelas Bahen.
Bogor Go Green
7 mengusung tema “Green Economic Recovery: Penanaman, Fasilitasi
Perhutanan Sosial dan Pembangunan Sentra Hutan Rakyat sebagai upaya
Pemulihan Lingkungan dan Ekonomi”. Kegiatan ini memiliki 2 agenda utama
yakni Penanaman dan Fasilitasi Perhutanan Sosial & Sentra Hutan
Rakyat.
“Kami menyadari
bahwa partisipasi berbagai pihak sangat diperlukan untuk mensukseskan
program ini, oleh karena itu program Bogor Go Green 7 membuka peluang
partisipasi dari semua kalangan baik masyarakat, pemerintah, swasta dan
media untuk bersama-sama terlibat dalam Bogor Go Green 7,” sambung
Achmad Munawir, Ketua Panitia Bogor Go Green 7.
Sementara
itu sesepuh HA-E IPB Adjat Sudrajat sekaligus penggagas Bogor Go
Green menyampaikan bahwa Bogor Go Green pertama kali digelar pada tahun
2008. Gerakan Bogor Go Green mencoba untuk berpartisipasi mengatasi
banjir Jakarta yang begitu masif pada tahun 2007.
“Bogor
sebagai hulu harus turut serta bertanggung jawab mengatasi banjir di
Jakarta. Gerakan ini berupaya untuk memperluas wilayah tangkapan air
yang bisa dilakukan mulai dari skala rumah tangga (sumur biopori),
menghijaukan kembali daerah aliran sungai (DAS) dan menjaga agar wilayah
DAS yang masih hijau tidak menjadi gundul atau beralih fungsi,” imbuh
Adjat.
Bogor Go Green 7
merupakan gerakan sadar lingkungan yang diinisiasi dari tingkat tapak
dan mengakomodir keterlibatan banyak pihak.
“Modal
sosial yang begitu kuat ini, menjadi kunci terselenggaranya rencana
kegiatan penanaman sekaligus fasilitasi program perhutanan sosial dan
sentra hutan rakyat yang diharapkan dapat menjadi stimulan bagi
peningkatan perekonomian masyarakat tanpa mengorbankan kepentingan
lingkungan,” pungkas Bahen.
Peserta
kegiatan Bogor Go Green 7 antara lain perwakilan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
perwakilan Pemerintah Kabupaten Bogor, Muspika Kecamatan Nanggung,
Kabupaten Bogor, serta kelompok tani hutan Kecamatan Nanggung. Para
peserta akan melakukan penanaman pohon dan menyaksikan penyerahan izin
pengelolaan Perhutanan Sosial kepada kelompok tani hutan di Kecamatan
Nanggung. (Bidang Informasi dan Komunikasi DPP HA-E IPB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar